Selamat Datang

"Blog ini berisi tentang daftar hitam kampanye politik yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang mengaku berpendidikan tapi mulut dan tindakannya masih butuh disekolahkan"

Saran Bagi Pengunjung Blog

"isi Poling yang ada Di Blog Ini"
"isi Komentar Pada Artikel Yang Anda Baca"
"Masukkan Kritik dan Saran Anda DiBlog ini"

Anda Pengunjung ke :

Website counter

3 Jul 2009

Ruhut Sitompul Melecehkan Suku Bangsa Arab

Jakarta, RMonline. Adu bacot yang diperagakan tim sukses beberapa waktu lalu malah berpotensi membuat capres-cawapres jauh dari basis massanya.
Seperti yang terjadi pada kasus perang mulut antara Ruhut Sitompul yang merupakan anggota tim sukses SBY-Boediono dengan anggota tim sukses JK-Win, Fuad Bawazier serta anggota tim sukses Mega-Pro, Permadi dalam sebuah diskusi di Gedung DPD, pekan lalu.
Akibat statemen Ruhut, yang menyatakan Arab tidak pernah membantu Indonesia, warga keturunan Arab di Jakarta saat ini berang.

“Pernyataan Ruhut itu kontradiktif dengan apa yang diinginkan SBY dalam berkampanye. SBY pernah meminta jika kampanye pilpres ini harus dilandasi kesantunan dan etika moral. Ini kan malah jadi blunder dan bisa merusak citra SBY sendiri,” tegas Ketua Umum PB Pemuda Al Irsyad, Geiz Chalifah kepada Rmonline, Minggu (31/5).
Selain telah merusak citra pasangan SBY-Boediono, Geiz sepakat jika pernyataan Ruhut tersebut sudah berbau rasis terhadap etnis tertentu.

“Warga keturunan Arab di Jakarta sudah gerah dengan hal ini. Beberapa tokoh keturunan Arab dari kemarin banyak yang curhat pada saya soal ini. Ini bukan masalah etnis Arabnya semata, tapi soal etika dan kesantunan politik. Bisa saja besok-besok bukan cuma etnis Arab saja yang dibeginikan. Saya ingin SBY menyimak hal ini baik-baik,” tandasnya.
Geiz pun mendesak SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat untuk berani memecat Ruhut jika tak mau meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya itu.

“Jika tidak ada sanksi, minimal sanksi moral maka hal seperti ini akan berulang dan bisa merusak budaya serta kesantunan dalam berpolitik,” ujarnya.
Ia pun coba mengingatkan Ruhut, kontribusi negara dan etnis Arab terhadap Indonesia sudah tak terhitung jumlahnya.

“Negara mana yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia kalau bukan Mesir. Belum lagi soal bantuan lunak bahkan nyaris tanpa syarat yang diberikan negara-negara Timur Tengah pada Indonesia. Coba, apakah dia bisa ingat berapa banyak pejuang Indonesia yang berasal dari etnis Arab. Lalu apakah dia tahu, etnis mana yang paling menentang saat Belanda menetapkan ada pembagian kasta dalam strata kependudukan di Indonesia? Lalu dalam Majelis Dzikir SBY, berapa banyak habib yang ada disana. Saya malah yakin jika etnis Arab di Indonesia lebih Indonesia ketimbang Ruhut,” tegasnya lagi. [hta]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar