"Saya sering ditanya, mengapa tidak mendukung orang bugis saja? Saya jawab karena orang bugis itu, maradeka to Ugie, adana' napapuang (merdeka orang bugis karena prinsipnya yang dipertuan, bukan orarang perorang atau pribadi)," kata Andi yang juga Jubir Kepresidenan SBY, dalam orasi politiknya di GOR Mattoanging, Makassar, Rabu (1/7).
Pernyataan Andi Alfian Mallarangeng terus menuai protes masyarakat di Sulawesi Selatan. Sejumlah unjuk rasa terus berlanjut hingga, Jumat (3/7), meski tidak sebesar sehari sebelumnya. Unjuk rasa kali ini membakar replika Andi Alfian Mallarangeng.
Unjuk rasa berlangsung di beberapa titik, seperti di depan kampus Universits Negeri Makassar (UNM), di depan Monumen Mandala dan di gerbang tol reformasi. Menurut para pengunjuk rasa, pernyataan Ketua DPP Partai Demokrat itu dianggap sangat menyudutkan dan melukai hati dan keluarga besar Sulsel. Pernyataan tersebut dianggap merendahkan satu etnis dan mengadu domba serta memprovokasi rakyat.
Dalam orasinya,Andika Ayayup koordinator lapangan Pena Center, menilai Mallarangeng bersaudara adalah politisi busuk. "Politisi busuk inilah yang telah menzalimi rakyat Sulsel sehingga perlu disingkirkan oleh paradigma bangsa karena pernyataan tersebut cenderung memecahbelah kesatuan dan persatuan RI," terangnya.
Aksi yang menamakan diri, Lembaga Peduli Bangsa mengecam pernyataan yang mendiskreditkan rakyat Sulsel. Karena itu, para pengunjuk rasa kembali menuntut agar SBY sebagai penanggung jawab tertinggi kampanye untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Sulsel atas pernyataan Andi dalam kampanye di GOR Mattoanging Rabu 1 Juli lalu.(inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar