Selamat Datang

"Blog ini berisi tentang daftar hitam kampanye politik yang dilakukan oleh sejumlah pihak yang mengaku berpendidikan tapi mulut dan tindakannya masih butuh disekolahkan"

Saran Bagi Pengunjung Blog

"isi Poling yang ada Di Blog Ini"
"isi Komentar Pada Artikel Yang Anda Baca"
"Masukkan Kritik dan Saran Anda DiBlog ini"

Anda Pengunjung ke :

Website counter

3 Jul 2009

Kasus Selebaran Di Medan yg Berisi istri Boediono Katolik

Jakarta - Tim sukses SBY-Boediono meminta Jusuf Kalla (JK) meminta maaf soal selebaran yang berisi istri cawapres Boediono beragama Katolik. Namun belakangan penyebaran fotokopi artikel di Monitor Indonesia itu justru mengaku sebagai pendukung SBY-Boediono sendiri.
“Itu kan ternyata yang menyebarkan disuruh oleh seorang kader Partai Demokrat namanya kalau nggak salah Abdul Wahab Dalimunthe,” kata Juru Bicara Tim JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi kepada detikcom, Minggu (28/6).
Hal itu, kata Yuddy, sudah diakui oleh salah satu orang yang ikut menyebarkan fotokopian tersebut. “Itu kan sudah hasil pemeriksaan polisi,” katanya.
Untuk masalah ini, tim JK-Wiranto telah menyerahkan kepada aparat berwajib dan panwaslu. “Kita juga serahkan kepada masyarakat untuk menilai, siapa yang loyang dan siapa yang emas,” kata Yuddy.
Sebelumnya, selebaran istri Boediono Katolik beredar saat JK berkampanye di Medan beberapa waktu lalu. Setelah kejadian itu, tim sukses SBY-Boediono meminta kubu JK mengklarifikasi.
Bahkan Rizal Malarangeng sempat meminta JK untuk meminta maaf soal peristiwa itu. Alasannya, JK adalah penanggung jawab kampanye.
SBY Cepat Klarifikasi ‘Istri Boediono Katolik’ Atau Elektabilitas Anjlok
Tim Sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono harus segera melakukan klarifikasi atas munculnya pengakuan penyebar selebaran istri Boediono beragama Katolik adalah pendukung SBY sendiri. Klarifikasi ini berpengaruh pada elektabilitas SBY.
“Harus ada klarifikasi. Pengaruhnya pada elektabilitas tergantung bagaimana Tim SBY segera mengklarifikasi kasus ini,” kata pengamat politik Alfan Alfian dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (28/6).
Kalau publik bisa memahami penjelasan kasus selebaran berbau SARA itu maka elektabilitas SBY tidak akan terpengaruh. Namun sebaliknya, elektabilitas SBY bisa anjlok, jika klarifikasi gagal. “Tetapi kalau gagal menjelaskan, maka elektabilitasnya bisa tergerogoti,” kata Direktur Akbar Tandjung Institute ini.
Yuddy: Kebohongan Yang Terbongkar Sendiri
Kubu JK-Wiranto menilai tim SBY-Boediono tidak hanya berbohong soal selebaran istri Boediono beragama Katolik. Tim sukses capres nomor dua itu juga dinilai telah keliru isu karena mempersoalkan masalah agama.
“Padahal kan negara kita Pancasila. Kesalahan lain adalah mereka itu melakukan dua kesalahan, mereka sendiri yang menyuruh, lalu menuduh dan sekarang terbongkar sendiri,” kata juru bicara tim JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi.
Namun Yuddy mengaku tidak ingin menuntut ini itu kepada tim SBY-Boediono. Yuddy lebih memilih menyerahkan kasus ini pada polisi dan Panwas.
“Ini sebuah kebohongan dengan rekayasa yang cenderung mengelabui dan terbongkar dengan sendiri. Biar masyarakat yang menilai bahwa ternyata tim kampanye SBY melakukan tindakan yang tidak terpuji merekayasa situasi,” kata Yuddy. (detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar